Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

KOMUNITAS | sebuah pemulihan part. 3

#throwback #temutamu Ingat postinganku yang sebelumnya? haha. Di situ aku cerita tentang sebuah reatret yang aku tolak ikuti, lalu gara-gara pergi ke pameran, aku jadi ingat reatret itu. Nah setelah aku nolak reatret itu, ada kejadian buruk terjadi. Lalu aku cerita ke teman yang menemaniku ke pameran itu, dan dia bilang "terang tidak bisa bersatu dengan gelap". Entah apa maksudnya. Tapi temanku yang satu lagi bilang, "kamu harus kembali jatuh cinta sama Tuhan" dan aku terkesima gitu. Aku tersadar tentang apa yang aku lakukan selama di jurusan DKV ini. Aku mencari sesuatu di luar Tuhan, dan gak dapat Astaga apa yang kulakukan Besoknya temanku waktu sekolah, mendadak ngajak ibadah di gerejanya. Karena liturgi gerejanya beda dengan gerejaku, aku agak bingung saat P&W. Namun, kotbahnya sangat ngena yaitu dari Wahyu 2:4-5  "Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau te...

GAMBAR DIRI | sebuah pemulihan part. 1

#throwback #pameranDKV #nolsatu Dulu, kampusku pernah mengadakan pameran DKV di sebuah mall terkenal di Bandung. Saat itu, aku masih MaBa (mahasiswa baru) dan belum terlalu mengenal desain. Namun, aku mau mengenal desain jadi memutuskan untuk terlibat sebagai panitia. Pameran Nolsatu mengajarkanku bahwa kita tuh berharga di mata Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menciptakan kita dan kita karyaNya. Jadi ketika kita jadi panitia karya, kita kan jagain karya baik-baik. Karena ada karya kakak tingkat, dosen dan karya kita sendiri. Kita jaga, kita pegang dan tempel hati-hati karena bagi yang menciptakan karya itu, karya itu berharga. Terserah apa kata orang tentang karya itu, bagi yang menciptakannya, karya itu tetap berharga. Misalnya kan kamu bikin karya nirmana atau apa gitu, terus jelek banget. Kata orang, kayak sampah. Tapi tetep aja kamu sayang sama karya itu karena kamu ciptakan. Sama, Tuhan juga gitu ke kamu. Walau kamu ga sempurna, sering melupakan Dia, orang bilang kamu sampah.. Kamu...

HATI BAPA | sebuah pemulihan part. 2

#throwback #gumam Beberapa waktu setelah Pameran Nolsatu, gua menjalani kehidupan kuliah seperti biasa. Menurut gua, semester kali ini mata kuliahnya asyik-asyik semua. Ada satu mata kuliah yang tugasnya tuh kunjungan ke pameran seni/ desain apa aja lalu buat laporan. Waktu itu saat mau ke pameran, gua diajak reatret sama teman SMA gua. Bagi gua, reatret itu kegiatan tahunan sekolah yang wajib sehingga terasa biasa. Apalagi sekolah gua berembel2 "holistic school". Jadi gua ngerasa keseringan reatret, jadi reatretnya gua tolak. Lalu saat di pameran, ada satu judul lukisan "Tuhan Mahatahu tapi Dia Menunggu", which is very greget gitu. Itu mungkin hanya buah pikir senimannya, tapi entah mengapa kok pas sekali dengan keadaanku saat itu. Memang gua sedang mempertanyakan sesuatu dan tulisan itu  menjawabnya. Tiba-tiba gua ingat judul reatret yg gua tolak itu, "Come Back to Me". Tuhan Mahatahu, Dia tahu gua udah terlampau jauh dari Dia dan Dia ingin gua ke...

Mengenal Tuhan secara pribadi

Tuhan Yesus itu sudah sahabatan sama gua dari gua kecil. Dia sahabat yang baik, guanya aja yang ga baik. Ketika gua remaja, gua butuh sosok dewasa untuk membimbing gua, Dia jadi Bapa gua. 1 Yohanes 3:1  Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Gua sering jatuh tapi Dia sayang sama gua. Pernah satu kali gua meragukan keberadaanNya, Dia bisikkin kalau Dia mencintai gua. Ketika gua mulai dewasa, Dia jadi kekasih jiwa gua. Tuhan Yesus itu romantis, suka ngasih hadiah-hadiah kecil tak terduga. Seperti langit cerah, dosen yang murah hati bahkan seekor kucing kecil yang tiba-tiba lewat. Gua menyakiti Tuhan berkali-kali, Dia tetap setia. Bahkan Dia rela memberi segalanya bahkan nyawaNya bagi gua. Baper ga sih. Bukan BaPer babarengan Pameran, Baper tu bawa perasaan. Maksudnya, terharu gak sih, kok Dia mencintai ...