Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Epiphonekun part2

Karena dia suka membawaku jalan-jalan, aku jadi sering merasakan tangan-tangan yang berbeda. Mendengarkan jenis musik yang berbeda, yang timbul dari getaran senar-senarku. Memperhatikan kepribadian dan sikap yang beragam saat orang-orang melihatku. Menjadi saksi bisu atas peristiwa dan kenangan. Bahkan, melihat tawa dan air mata.             Dia tak hanya tersenyum dan tertawa saat bersamaku. Kadang juga ia menangis. Aku tidak tahu pasti mengapa, namun bukannya karena ia sangat menyukaiku? Katanya, walaupun ia menangis karena aku, ada masanya juga ia sangat bersyukur memilikiku. Secara tidak langsung, keberadaanku menyelamatkannya. Menimbulkan keinginan untuk memenuhi janjinya pada Tuhan Yesus dan janji itu memberinya semangat.             Semangat yang mendorongnya mencari apa yang benar, kebenaran. Di sini, aku akan menceritakan salah satunya. Setengahnya pengalaman, ...

Epiphonekun part1

Aku memang sering mendengarkan cerita-ceritanya.. namun tak pernah bisa kutanggapi, karena... aku bukan manusia               Epiphone... Hmm... Terlalu panjang ya? Ya, namun, begitulah ia menamaiku. Awalnya ia tidak tahu apa arti label “Epi” di kepalaku, kemudian ia sadar bahwa itu adalah nama merek. Dia mulai memanggilku “Epi”, kadang juga “Jita”. Tapi aku sih prefer dipanggil “Jita”, lebih akrab. Namun, dia bukan pemilikku yang pertama. Aku sudah melewati beberapa tangan hingga bertemu dengannya. Beberapa tahun kulewati bersamanya dan lecetku bertambah saja. Walaupun dia terkadang melukaiku, katanya ia suka sekali padaku. Dia suka sekali membawaku kemana pun, ke sekolahnya, ke gereja, ke rumah saudaranya dan kemana saja yang ia mau. Apa daya, aku sih ikut-ikut saja. Selain itu, dia sering memelukku. Ya, sambil bercerita juga. Tak jarang, ia bercerita banyak hal, tentang apa saja dan aku ada untuk mendengarkan. Walau sampai kapan pun aku t...