Yang Kupelajari : Saat Jadi Gitaris Sekolah Minggu
Pernah dengar lagu seperti ini gak?
"tanganku kerja buat Tuhan
mulutku memuji namaNya
kakiku berjalan cari jiwa
upahku besar di surga"
Keren. Pernah mikir gak? Dalem banget lagu sekolah minggu itu?
.
Cari jiwa, men, cari jiwa.
.
Aku pribadi bukan fulltimer di sekolah minggu, tapi aku sering memperhatikan anak-anak Sekolah Minggu sembari bermain gitar. Aku belajar banyak dari sikap hati mereka. Ya, aku tahu mereka masih kecil, tapi memang kadang orang dewasa perlu merendahkan hati belajar lagi dari anak kecil karena banyak hal baik yang hilang ketika seseorang mendewasa. Sikap hati anak-anak itu tulus, saat datang kepada Tuhan, mereka sungguh-sungguh datang kepada Tuhan. Mereka memang belum banyak pikiran sehingga mereka tidak membawa beban apapun. Saat datang padaNya, mereka datang aja.
Ketika mereka nyanyi, "Yesus sayang padaku. Alkitab mengajarku", mereka gak mengkritisi apa dasar theologi dari lagu itu. Ketika mereka diberitahu lagu "Yesus sahabatku, Dia mati bagiku, besarlah kasihMu, Sahabat dan Tuhanku." mereka tidak merasa sedang didoktrin. Memang mereka juga berdosa. (makanya anak kecil, gak diajarin, bisa berbohong). Namun mereka tetap setia saat mendengar lagu, "Satu anak Tuhan pergi sekolah minggu, satu anak Tuhan BAWA JIWA pergi sekolah minggu." Aku tidak bicara soal betapa polosnya mereka, hanya bicara soal sikap hati mereka. Rendah hati, menerima, percaya dan berserah. Iman. Kemanakah iman orang dewasa? Hilang bersama dunia ini? Hilang karena kasih dalam hatinya sudah dingin?
.
Mari kembali renungkan dan dengan rendah hati menerima kebenaran..
"Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku. Walau ku kecil lemah, aku ini milikNya." (Yes Jesus loves me — lagu Sekolah minggu populer di seluruh dunia),
"tanganku kerja buat Tuhan
mulutku memuji namaNya
kakiku berjalan cari jiwa
upahku besar di surga"
Keren. Pernah mikir gak? Dalem banget lagu sekolah minggu itu?
.
Cari jiwa, men, cari jiwa.
.
Aku pribadi bukan fulltimer di sekolah minggu, tapi aku sering memperhatikan anak-anak Sekolah Minggu sembari bermain gitar. Aku belajar banyak dari sikap hati mereka. Ya, aku tahu mereka masih kecil, tapi memang kadang orang dewasa perlu merendahkan hati belajar lagi dari anak kecil karena banyak hal baik yang hilang ketika seseorang mendewasa. Sikap hati anak-anak itu tulus, saat datang kepada Tuhan, mereka sungguh-sungguh datang kepada Tuhan. Mereka memang belum banyak pikiran sehingga mereka tidak membawa beban apapun. Saat datang padaNya, mereka datang aja.
Ketika mereka nyanyi, "Yesus sayang padaku. Alkitab mengajarku", mereka gak mengkritisi apa dasar theologi dari lagu itu. Ketika mereka diberitahu lagu "Yesus sahabatku, Dia mati bagiku, besarlah kasihMu, Sahabat dan Tuhanku." mereka tidak merasa sedang didoktrin. Memang mereka juga berdosa. (makanya anak kecil, gak diajarin, bisa berbohong). Namun mereka tetap setia saat mendengar lagu, "Satu anak Tuhan pergi sekolah minggu, satu anak Tuhan BAWA JIWA pergi sekolah minggu." Aku tidak bicara soal betapa polosnya mereka, hanya bicara soal sikap hati mereka. Rendah hati, menerima, percaya dan berserah. Iman. Kemanakah iman orang dewasa? Hilang bersama dunia ini? Hilang karena kasih dalam hatinya sudah dingin?
.
Mari kembali renungkan dan dengan rendah hati menerima kebenaran..
"Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku. Walau ku kecil lemah, aku ini milikNya." (Yes Jesus loves me — lagu Sekolah minggu populer di seluruh dunia),
Komentar
Posting Komentar