Epiphonekun part5
Hai ini Epi, sebuah gitar nylon, yang menulis tulisan ini. Ah hari-hari belakangan ini agak membosankan. Aku diletakkan di antara alat musik organ dan sebuah rak berisi..... kertas? Peralatan seni? Entahlah tapi pemilikku sering bolak-balik ke rak ini untuk mengambil lakban, kertas, atau bahkan cat. Nampaknya, ia sangat sibuk dengan kuliahnya hingga membiarkanku berdebu di sudut ruangan ini. Ah terjadi lagi ya? Ya, pemilikku terlihat makin dewasa sih. Dan... agak kelelahan? Menua? Apa itu yang disebut mereka penuaan dini? Hahaha.. Tenang saja, walaupun engkau menua, kayu-kayu dan senarku di sini akan tetap sama. Setia menunggumu, kembali memainkanku.
Waah, dia mengambilku!! Dia mengeluarkanku dari tempat sempit dan berdebu ini! Akhirnya... Dia membawaku ke atas kasurnya dan mulai memetik senarku. Lagu dan cerita apa lagi kali ini?
Waah, dia mengambilku!! Dia mengeluarkanku dari tempat sempit dan berdebu ini! Akhirnya... Dia membawaku ke atas kasurnya dan mulai memetik senarku. Lagu dan cerita apa lagi kali ini?
Keren banget cara Tuhan Yesus ngomong kalau Dia mencintaiku. Dia adalah kekasih jiwaku yang sejati. Cuma, akunya suka lupa. Ketika aku berpaling dari Dia, mencari hal lain untuk jiwaku, hubungan kita 'putus'. Lalu, karena Dia serius, Dia ngajak balikan. Dia romantis banget, Dia bilang, "Cuma Aku, yang bisa memuaskan jiwamu.."
Mazmur 107:8-9 Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia,
sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
Nah, disitulah aku sadar, "iya cuma Tuhan Yesus toh kekasih jiwaku, aku harus kembali padaNya. Aku harus memperbaiki hubunganku denganNya"
Yesus kekasih jiiiiwaaku
Sungguh kupercayaaa padaMu
Karena kasihMu uu padaku
Kau tebus dooosaku
Dari terbitnya maaatahaari
Dan sampai terbenamnya
Kuangkat laguuu pujiiiian
Tinggikan namaMu
Dengan gendang kupuji kupuji
Dengan kecapi oooo
Ku bernyanyi HALELUYA
Yesus kekaaaaaasihku....
Itulah pemilikku. Selalu setia pada Tuhannya seberat apapun masalah yang ia hadapi. Ia selalu rindu menyembah Tuhannya, walau sekarang sudah sibuk berkuliah sebagai mahasiswa. Tapi, aku, gitarnya, akan selalu menunggu kapan dia akan memakaiku untuk menyembah lagi. Setiap hari.
Komentar
Posting Komentar