Epiphonekun part4
Adakah seseorang yang bisa sampai menangis hanya karena ia rindu sekali melayani Tuhan di bidang musik? Entahlah. Aku belum pernah melihatnya. Tapi, kalau ada, mungkin ia adalah anak remaja yang empat tahun lalu diberikan gitar oleh Tuhan Yesus. Gitar itu sederhana, senarnya nylon, dan tak bermerek. Namun begitu istimewa karena kehadirannya mengubah hidup anak itu. Gitar itu adalah aku. Oh iya, apa kau menyadari satu hal? Aku ini laki-laki loh. Ingat kan, dia menamaiku dengan panggilan "kun"? Itu panggilan untuk laki-laki. Lalu jika aku ini laki-laki, dan dia perempuan, lalu dia sering memelukku. Berarti, dia sering memeluk laki-laki? Hahahaha... bukan begitu juga. Karena kau juga harus ingat satu hal lagi... Ini tulisanku, namun aku bukan manusia. Aaah... Pemilikku mengambilku! Aku sudah tidak melihat dia berseliweran membawa kertas-kertas hafalan lagi. Atau bergegas pergi ke tempat yang menurut dia, isinya hanya orang-orang yang sibuk mengejar angka. Senan...