Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Siapakah aku ini, Tuhan?

Siapakah aku ini, Tuhan? Saat ku ragu dan berpaling dariMu Kau panggil aku kembali Kala ku membusung dada dan jatuh Kau angkat aku kembali Saat ku sendirian dan rapuh Kau kasihi aku lagi Siapakah aku ini, Tuhan? Debunya debu Namun Kau jadikan anakMu Kau buatkan alur hidup yang menakjubkan Hanya supaya aku diselamatkan Bisa apakah aku, Tuhan? Dibanding triliyunan manusia berbakat Otak brilian atau kuasa yang kuat Namun Kau berikan beban yang istimewa Untuk menyatakan kemuliaanMu Untuk menceritakan kehebatanMu Untuk mengiringi pujian bagiMu Entah siapakah aku ini, Tuhan Namun Kau pakai Untuk melayani-Mu

Epiphonekun part3

Aku ada di sebelahnya, berlagak seperti sedang duduk di sofa ruang tamu bercat dinding kuning ini. Disiram partikel cahaya yang juga kuning temaram. Menemaninya, hampir setiap hari. Katanya, dia amat suka ruangan yang sebenarnya untuk menyambut tamu ini.  Cozy  banget, katanya. Ruangan yang digunakan untuk main, belajar, makan, tidur, duduk saja, atau  memainkanku. Ia sedang duduk bersila di lantai, seperti biasa. Entah menghapal atau mencoret-coret kertas kosong dengan   angka. Aku tak tahu pasti. Yang pasti, ia menghiraukanku begitu saja. Keluar masuk ruangan ini sambil membawa buku-buku cetak, dan lain-lain. Ah kapan coba terakhir kali kau datang  memainkanku ? Aku kangen.      Sudah lama kita tidak sekedar bersenda gurau dengan lirik konyol, atau menyanyikan sendu berurai air mata. Aku tahu sih, mungkin dia sudah mendewasa. Dia sudah mengalami banyak hal yang mengubah pandangannya terhadapku. “Tidak apa-apa”, katanya, “Aku akan ...