Fanfic: Indonesia vs Jepang
"Yaa, Jepang ajah yang kecil gitu dibanding indonesia, bisa lebih maju dari Indonesia??"
Disclaimer: No, I do not own Kakashi Hatake!
He’s belong to Masashi Kishimoto, always.
Warning: AU, OC
Indonesia vs Jepang
Kakashi
melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. “Uh, sebenarnya aku
bisa pulang dulu tidak usah menunggunya seperti ini. Tapi, aku hanya khawatir
tersesat di negara yang bahkan baru kutapaki sekitar 6 jam lalu dan sama sekali
belum menguasai medan daerahnya..”, gumamnya dalam hati. Sedari tadi, ia hanya
keliling-keliling sekolahan itu sambil mengulur waktu.
Ia berasal dari Konoha, tapi
seorang anak berumur 13 tahunan memaksanya mengantar jemputnya sekolah yang
berada di Indonesia. Tentu saja, shinobi yang bisa dibilang elit ini langsung
turun harga dirinya, karna dikira sebagai sopir. “Tenang paman, aku
menganggapmu pamanku, bukan sopir.”, ucap Rinno, gadis 13 tahunan tadi. Kakashi
hanya mengiyakan sambil garuk-garuk tengguknya.
“Soal
gadis-gadis itu, biarkan saja. Jika mereka melirik-lirikmu, berarti kau
tampan..”, ucapnya lagi. Seperti tadi, Kakashi hanya mengiyakan lagi. “Satu
lagi, jangan kembali ke apartemen duluan. Tunggu aku, kalau kau tak mau
tersesat.“ Tiga kali, Kakashi hanya mengiyakan. Setelah itu, ia seperti orang
tersesat menunggu keponakannya itu, karna disitu ia satu-satunya anak muda yang
berambut putih.
Sesekali
orang-orang yang lewat menyangkanya sudah sangat tua, tapi tak diragukan
wajahnya yang tampan tak bisa membohongi. Beberapa gadis melewatinya sambil
berbisik dan saling menatap tak percaya. Malah beberapa otaku yang lewat
tertawa lepas begitu melihatnya (dikiranya cosplayer). Kakashi hanya menunggu
sabar, sambil berharap ada yang mengajaknya bicara, supaya orang tidak
menjadikannya tontonan.
Tiba-tiba
seorang wanita kurus yang berkacamata dan masih muda mendekatinya dan duduk di
bangku sebelahnya. Bangku yang panjang, cukup untuk 5 orang, sehingga wanita
itu agak menjaga jarak dari Kakashi. Seperti orang lainnya, si wanita itu juga
agak heran melihat rambut anehnya. Apalagi matanya yang beda warna.
“Dia ini,
seperti siapa ya? hem, mirip yang pernah digambar anak muridku..”, pikir si
wanita. Tak malu-malu karna juga penasaran si wanita memanggilnya, “hm.. good
morning..” “Selamat pagi saja, bu..”, sahut si pria perak. “oh, saya kira anda
tidak bisa bahasa Indonesia. Ngomong-ngomong anda berasal darimana?”, tanyanya
lagi. Kakashi tertegun, ‘mampus! Masa gue bilang gue dari Konoha??’
“E-eh, saya dari..”, jawabnya
tergagap. “dari.. Jepang.”
Si wanita
meng-ooooh ria. “Yah, terlihat dari wajahmu yang mirip orang Jepang, anda sudah
lama di Indonesia ya? Tampaknya logat anda tidak seperti dari luar negri..”
“Ya, sebenarnya dari lahir saya di Jepang, dan sekolah disana. Sampai kuliah
saya baru kesini.”, jawab Kakashi tampak yakin. Kembali si wanita meng-oooh
panjang.
“Hem...
anda, salah satu guru yang mengajar di sini ya?”, tanya Kakashi. “oh, ya. Saya
mengajar IPS. Oh, kita belum berkenalan yah.. Panggil saja saya, Bu Penina..” ,
ucap si wanita sambil menyodorkan tangan. “Yah, namaku Kakashi, Aku juga
seorang guru di Jepang. Panggil saya, Kakashi saja, saya masih muda kok..”
“Ohh, ya, masih muda ya? Ohhh, anda juga seorang guru..” , kata Bu Penina
sambil mengangguk mengerti. “Anda mengajar apa ya?”
~IvsJ©Irine~
“hem... bahasa.. Inggris..”
“Oh,ya.. kok anda kuliah di
Indonesia sih? Kebanyakan orang Indonesia malah ke Jepang untuk mencari
kuliah.. Apa yang membuat anda kuliah di sini?”
Kakashi bingung, “loh, Bu,
ahahhaha.. Bukan. Saya pergi ke Indonesia saat masih kuliah, tapi bukan untuk
kuliah..”
“Ohhhh, begitu. Hm, lalu anda
kok pergi ke sekolah ini? Ada apa ya?”
“Eh, iya.. Saya sedang
menunggui keponakan saya..”
“Ohhhh, jadi, anda sedang
liburan.?”
“ya, iya. Bisa dibilang
begitu..”, jawab Kakashi agak dipaksakan. ‘Duh, ini ibu kepo banget,
nanya-nanya gue dan bisanya cuma ohhhhh’, pikir Kakashi.
“Hem, keponakan anda sekolah
di sini. Saya baru tahu ada keturunan Jepang ya, di sini.”
Kakashi berpikir lagi, ‘Sejak
kapan si Rinno keturunan Jepang??’
“Oh, dia bukan keturunan
Jepang. Saya sebenarnya teman baik ayahnya yang sudah almarhum, jadi saya yang
mengurus dia..”
“Wah, kasihan, ayahnya sudah
tiada. Kalau boleh tahu, siapa namanya?”
‘Mampus! Gue cuma tau namanya
Rinno Uchiha, masa gue kasih tau gitu, artinya dia Jepang dong... aduh!!’,
pikir Kakashi.
“aa-ah, dia itu.. namanya..
Nama Indonesianya sih saya kurang tau, tapi nama jepangnya. Rinno.”
“ooohhh, Begitu. Nanti kalau
dia datang, beri tahu saya ya..?”
“eh, iya.. iya, Bu..”
Tak terasa
Kakashi sudah menghabiskan 2 jam berbincang dengan ibu guru kepo itu. Jam
pulang sekolah sudah berdentang. Anak-anak dari kecil mungil unyu-unyu sampe
raksasa mirip anggota geng motor berhamburan keluar. Diantara mereka, seorang
gadis kecil yang ditunggu Kakashi celingukan nyari ‘paman’nya. “Oi!!”, seru
Kakashi yang masih belum beranjak dari bangkunya.
Rinno
mendengar suara merdu (yang lebih bisa dibilang teriakan) itu dan menghampiri
pemilik suara. “Ayo kita pulang, paman.. ”, ucapnya singkat lalu mengangguk
pamit pada bu guru yang masih bengong di
sebelah Kakashi. Mungkin ibu itu berpikir, ‘ini anak darimana Jepangnya,
batak lebih cocok kali..’
Rinno dan
paman angkatnya pun langsung berangkat ke tempat parkir yang tinggal belok aja
dari tempat itu. Sesudah itu, Kakashi tergesa-gesa menutupi wajah tampannya
dengan helem. Sementara, Rinno senyum-senyum puas sambil memeluk Kakashi di
boncengannya. Begitu menggas motor Kawasaki gedenya, seluruh siswa yang melihat
mereka langsung iri.
Yang cowo
ngiri ke motornya, yang cewe ngiri ke si Rinno, dikira cewe pendiem eh, ada
cowo ganteng anak kuliahan yang ngebet ke dia. Di sepanjang perjalanan berjalan
khusyuk tanpa ada ocehan dari gadis kecil di punggu Kakashi itu. Kakashi malah
sempat mikir, ‘jangan-jangan ni anak molor..’ Tapi, ia tetap ngelajuin motornya
kencang.
~IvsJ©Irine~
Sampai di aprtemen...
“Oi, kamu
ini kira-kira. Gue emang bukan orang sini, tapi apakah Konoha harus disamakan
dengan Jepang??”, tegur Kakashi saat mereka sampai di apartemen. “Maksud paman?”,
tanya Rinno sok diimut-imutin (padahal lebih terlihat menjijikan). “aeuh....”,
dengus Kakashi. “tadi ada ibu-ibu, ibu-ibu yang tadi.. (loh?) nanya asal negara
gue, gue jawab Jepang, karna itu satu-satunya negara yang lo bilang adalah asalnya gue. Gue bingung, apa
samanya Jepang sama Konoha??”
Sebelum
menjawab Rinno meng-ooooh ria seperti ibu tadi. “yeeeh, jawab! Bukannya
ohooohohohh...”, Kakashi naik pitam. Rinno tertawa geli dan berkata tenang, “oke-oke,
menurut yang gue tau sih, pencipta lu itu emang dari Jepang, namanya Masashi
Kishimoto. Gue pelajari cerita manga ‘Naruto’ lu itu, secara keseluruhan
menjabarkan kalo dunia lo itu seperti negara Jepang. Di Jepang dulu memang ada
desa-desa rahasia yang melatih ninja untuk perlindungan kerajaan-kerajaan.
Hanya saja, di cerita ‘Naruto’ kerajaan itu jadi negara.”
“Ohhh....”, sekarang malah
Kakashi yang meng-oohhh ria. “Hem, memang apa bedanya Jepang dengan Indonesia?”
Rinno terdiam mendengar pertanyaan itu. Lalu tiba-tiba tergelak hebat,
“huahahahahaaha, pertanyaan
macam apa itu? Tentu saja sangat berbeda. Memangnya, negara-negara di duniamu
orangnya sama semua? Enggak kan?”
“Ya, tentu beda. Tapi, apa
bedanya? Bisa kau jelaskan lagi lebih banyak?” “Nah, loh, sekarang malah lu
yang kepo, Kakashi!!”, seru Rinno ngeledek.
“EEEEHHH!!! CEPET JELASKAN!!!”
“Baik-baik,
Jepang dibanding Indonesia adalah negara yang rakyatnya sangat disiplin dan
negara yang maju. Sementara Indonesia, rakyatnya tidak disiplin, buang sampah
aja masih sembarangan, banyak penebangan pohon liar, macet, banjir, dan
bencana-bencana lain yang merupakan ulah dari manusia itu sendiri. Belum lagi
korupsi yang dilakukan pemerintah.. Aduh...”
Rinno
sampai faceplam waktu ngejelasinnya. “Apaan itu, Korupsi??”, tanya Kakashi
bingung. “hah? Kau tidak tahu? Apa di dunia Shinobi yang banyak pembunuhan
tidak ada korupsi?? Korupsi itu tindakan menyelewengan uang negara atau uang
rakyat yang dilakukan secara diam-diam oleh pejabat negara demi keuntungannya
sendiri.” “Waah, begitu keji pejabat itu..”, komen Kakashi.
“Yah, dia
lebih mementingkan ego dan nafsu sendiri daripada mikirin rakyat miskin,
tawuran antar pelajar yang kian marak, BBM yang naik tak kunjung turun, dan
semua bencana yang butuh bantuan darinya..” “Waw, sebegitu jahatnya kah ia??
Walau dunia Shinobi dunia pembunuhan, aku belum pernah liat pembunuhan rakyat
sendiri dengan cara menelantarkannya seperti itu..”, Kakashi mencibir.
Rinno ikut mangut-mangut
setuju. Lalu Kakashi berkata, “Eh, tunggu, aku mau nanya soal Jepang, kok kamu
jelasin soal korupsi?” “ooh, iya..”, ucap Rinno.
“yaah,
tentang Jepang... hem.. Negri yang terletak di utara Indonesia ini bukanlah
negri yang besar, malah di peta terlihat hanya sebuah pulau yang dikelilingi
beberapa pulau kecil di sekitarnya. Negara ini terkenal dengan negri matahari
terbit karna bendera mereka yang seperti matahari. Juga, katanya mereka
menyembah dewa matahari.. dulu atau masih, aku gak tau..”
“Selain
negri matahari, julukan terkenal lain adalah negri Sakura. Karna disana banyak
sekali Sakura tumbuh dan menjadi ciri khas Jepang. Kalu liat bunga Sakura pasti
mikirnya Jepang..” “Ohhh, jadi Sakura muridku itu, terkenal di Indonesia ya?”,
tanya Kakashi. “eeeeeeh,, bukan Sakura Haruno muridmu itu!!! Bunga sakura lohh,
yang di pohon sakura... yang pink itu.”
“Sakuraku juga pink
kok...”,kata Kakashi mengingat rambut pink muridnya itu.
“Yaah,
terserahlah.. Makanan Jepang seperti sushi, teriyaki, ramen, katsu, sake dan
teman-temannya sudah terkenal familiar di telinga orang Indonesia. Mencari
restoran yang menjual masakan Jepang pun, tak sulit ditemukan di sini. Yah,
Bahasa Jepang pun sudah ada mata kuliahnya dan banyak produk-produk Jepang
dijual di Indonesia. Selain karna mereka memang negara maju, Indonesia sangat
mengenal Jepang juga karna Jepang pernah menjajah Indonesia...”
“Aah, lalu
kau menyamakan negara yang menjajah negara lain itu dengan Konoha-ku?? Enak
saja, apalagi kalo menjajah negara penuh korupsi, aku tidak sudi..”, seru
Kakashi tak setuju. “eeh, dulu sebelum dijajah kan, Indonesia belum ada
korupsi. Lagipula negara yang dijajah kan belum berdaulat memimpin negaranya
sendiri, bagaimana mau korupsi?? Saat itu, Indonesia malah masih terdiri atas
kerajaan-kerajaan terpisah, belum seperti sekarang. Belum disebut negara!!”
Kakashi meng-oooh dan duduk
kalem lagi. “Setiap negara juga awalnya kerajaan kok.. Indonesia, Cina, Korea
dan Jepang dulunya masih kerajaan-kerajaan. Tapi, dijajah itu malah karna
Indonesia lebih kaya dari Jepang loh..”, ujar Rinno. “Lebih kaya? Kok tadi
katanya banyak korupsi dan rakyat miskin?”, tanya Kakashi.
~IvsJ©Irine~
“iya, Indonesia adalah wilayah
kepulawan di ASEAN yang sangaaaaaaat luas... Jika di peta, aku lihat, mungkin 6
kalinya Jepang yah..”
“Waah, luas Banget...”
“iyah,
malah pulau besarnya tuh, ada... Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua,
Bali dan NTT ikut ajah.. Berarti ada 6 pulau besar. Belum lagi ribuan pulau
kecil di sekitarnya. Tak terhitung daah jumlahnya. Lalu, setiap pulau terdapat
sekitar lebih dari 2 provinsi, dengan jumlah provinsi keseluruhan ada 34
provinsi..”
“Waaaah..”, Kakashi takjub
lagi.
“Di setiap
provinsi terdapat sedikitnya 10 kota, gak tau juga sih.. Tapi segitulah. Hampir
setiap daerah memiliki ciri khas masing-masing, bahasa masing-masing dan seni kebudayaan
yang unik dan menarik. Belum lagi keragaman hayatinya, baik hewan maupun
tumbuhan sangatlah kaya. Jika d Jepang ada bunga Sakura. Di Indonesia ada raflesia,
bunga bangkai, anggrek, orang utan, badak bercula satu, macan, burung kasuari
dan masih banyak lagi.”
“Waaah...” kini Kakashi gak
bisa komentar apa-apa.
“Jika di Jepang ada gunung
fuji, di Indonesia ada lebih dari 400 gunung berapi dan 130 diantaranya
termasuk gunung berapi aktif..”
Akhirnya
Kakashi berkomentar, “Kurang banyak itu.. tapi, kok, di negara yang seberagam
dan sekaya itu bisa kalah dibanding Jepang ya? Yah, masih untung lu bilang
negara asal gue Jepang, daripada Indonesia,negara yang gak bisa ngurus diri
sendiri.” Kakashi geleng-geleng bingung.
“Yaa, Tuhan
itu adil. Dia beri kekayaan luar biasa untuk Indonesia. Tapi juga beri mental
cemen buat ngurus negara. Habisnya rakyatnya pun naatin peraturan ajah masih
gak disiplin. Liat berapa tumpuk sampah di sudut-sudut jalan, berserakan,
padahal ada tong sampah disediain. Banyak properti masyarakat gak berfunggi
dibiarin gitu aja dan ngerusak pemandangan. Pohon dan hutan digerus habis buat
bikin lahan.
Yaah,
mungkin harus banyak yang bunuh diri kayak di Jepang buat ngurangin pertambahan
penduduk (haha, bercanda). Emang sih, masih banyak oraganisasi peduli
lingkungan, tapi seberapa banyak orang yang peduli lingkungan sendiri. Jika
setiap orang setidaknya membuang sampah pada tempatnya, mungkin tak akan ada
lagi yang namanya sampah. Semua sisa pembuangan di daur ulang yang bisa, yang
ga bisa dibikin kompos.
Lihat
betapa banyak negara maju lainnya yang membuang sampah di Indonesia. Nanti
bukannya lautan api, malah lautan sampah. Sebenarnya masalah terbesar kita,
sama sama aja.. Macet, banjir, BBM naik, korupsi. Tau gak akar penyebabnya??
EGO. Lihat Jokowi, ia nunjukin kepemimpinannya dengan cara apa? Merendahkan
hati!
Kalo kita
mengninggikan diri, kita akan direndahkan. Kalo kita merendahkan diri, kita
akan ditinggikan.. Kalo kita ga mikirin untung sendiri kan, semua juga yang
senang. Mau enaknya buang sampah sembarangan, ga mikirin kalo penyebab banjir
tuh dari situ.
Kadang
pekerjaan yang ga keliatan ajah bisa jadi berguna, pemulung misalnya.. Mereka
ngumpulin sampah buat di daur ulang dan dijual. Apa yang kita sebut sampah,
bagi mereka adalah uang. Coba pikir, kalo bukan mereka siapa yang ngambilin
sampah kita?? Yaah, gue tahu kita manusia dan gak sempurna.. Tapi, Jepang yang
kecil ajah bisa, kok kita gak bisa??”
~IvsJ©Irine~
GRRROOKKKK!!!!!
Suara
mendengur keras terdengar di telinga
Rinno, membuat pidato panjang lebarnya terhenti. Oh, nampaknya pidato yang
mirip guru PKN mengajar ini, dibikin jadi nina bobo oleh Kakashi. “WWWOYYY!!!
BANGUN!!!”, Rinno mengguncangkan pundak pria itu ‘pelan’ (dibaca: sangat
kasar). Mata Kakashi terasa lengket dan rasanya dia masih terbuai mimpi.
Entah mimpi
ketemu Jokowi atau mimpi jalan-jalan ke Jepang, yang pasti salah satu yang baru
Rinno ceritakan. Dia memelekkan (aduh, bahasanya) mata kanannya, dan membuat
Obsidiannya cemerlang terkena silau mentari. Ia menyipitkannya dan memandang
gadis yang sedang memegangi pundaknya.
“eeuh?? Eh??? Lohh???
AAAAAH!!!!!”
Seketika ia
kaget dengan sesosok gadis yang mirip Rin sahabatnya dulu. Ia mundur sambil
ngeri. Sementara Rinno cuma heran dengan tingkah pamannya yang rada-rada.
“e-eh, maaf, habisnya kau sangat mirip dengan ibumu itu.. Jadi ngeri..”
Mendengar itu, Rinno cekikikan
gak karuan. “EEEh, SERIUS..”, ucap Kakashi masih merinding.
Komentar
Posting Komentar